<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/5604202750397790729?origin\x3dhttp://klarisastime.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Klarisa’s Time…
It’s all about my life and my extraordinary experience
i said, your eyes are
the brightest of all the colours.




you'll always be my thunder,
so bring on the rain.


your voice,
was the soundtrack of my summer.
Peraturan Gak Penting


Oke, bagi lo, lo semua yang gak nahan nerima ocehan yang penuh dengan kandungan emosi anak remaja ababil kaya gue, mending pilih menu close, deh. Daripada nanti kuping lo Panas dan jadi merah karna ini.

Apa? Masih gak mau miloh menu close/back? Yo wes... Selamat membaca.

tau gak, di sekolah gue itu ada peraturan yang meng haruskan semua muridnya pake sepatu hitam (kecuali kalo lagï pelajaran OR). -oke gue tahu, di semua sekolah pasti muridnya harus pake sepatu hitam. Tapi... Ada yang lain kalo di sekolah gue. Semuanya hatus bener-bener hitam.

Gila, gak tuh?

Temen gue sepatunya udah warna hitam semua, kecuali mereknya yang warna merah. Itupun juga dikit banget. Eh Sama guru gue malah disuruh lepas.

Gue juga awalnya disuruh lepas, tapi gue gak mau. Yang dialamin temen gue juga berlaku buat Ketua OSIS gue.

Salah satu kakak krlas gue sempet Tanya ke kepala sekolah gue, "Pak, kok sekolah gak mau ngeluarin sepatu sendiri? Biar Sama kaya kemauan sekolah."

Kepala sekolah gue bilang gini, "Nanti yang kaya bilang modelnya jelek, sedangkan yang kurang mampu bilangnya mahal. Kita nyati yang terbaik aja."

Gue mikir, bukannya itu juga ribet? Kan jadinya harus beli sepatu baru lagi. Apa itu gak nge-ribetin yang kurang mampu juga?

Di twitter, semua komplain tentang tatib yang satu ini. Ada juga yang dipanggil karena tatib ini juga. Gue yakin, besok pagi kepala sekolah gue bakal berpudati tentang ini! Gue jamin!